Scroll text

Mencintai Sesama Butuh Komitmen, Bukti dan Keberanian

Rabu, 02 Juni 2010

Sanggar Belajar Saudara Sejiwa




Saat ini, masalah perlindungan anak dan upaya penghapusan diskriminasi terhadap perempuan masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia. Kondisi yang paling memprihatinkan diantaranya adalah masih terdapatnya anak-anak yang bekerja di sektor pekerjaan terburuk untuk anak, seperti menjadi Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA), dan eksploitasi seksual komersial anak (ESKA), dan korban perdagangan perempuan dan anak Child & woman trafficking).
Studi yang dilakukan oleh ILO-IPEC dan universitas Indonesia pada tahun 2002-2003 memberikan estimasi bahwa jumlah anak-anak usia di bawah 18 tahun yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga secara nasional adalah sekitar 700.000 anak di mana lebih dari 90%nya adalah anak-anak perempuan. Anak-anak perempuan yang berasal dari daerah-daerah pedesaan ini biasanya menjadi pekerja rumah tangga ketika mereka berusia antara 12 dan 15 tahun.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung aksi Pencegahan anak menjadi Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA) dan Korban Perdagangan anak (traficking), SAUDARA SEJIWA FOUNDATION bekerja sama dengan Lembaga Perburuhan Internasional yakni ILO-IPEC melaksanakan aksi pencegahan di 2 Kabupaten, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam aksi pencegahan ini diantaranya :
A. Kabupaten Bandung Barat
1. Sosialisasi dan Kampanye tentang Anti Pekerja Anak di Tingkat Kabupaten/Kota dan Propinsi Jawa Barat
2. Melaksanakan program pendidikan transisi/ Bridging Course untuk mempersiapkan sekira 20 anak perempuan yang putus sekolah agar bisa kembali ke sekolah formal/ non formal
3. Mencegah anak 250 anak yang masih sekolah agar tidak putus sekolah melalui program beasiswa dan remedial
4. Memberikan dukungan vocational training kepada 30 orang anak yang putus sekolah (27 anak perempuan, 3 anak laki-laki) untuk mengikuti pelatihan manjahit sesuai dengan minat dan bakat mereka.
5. Meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program pendidikan keluarga dan pemberian pelatihan keterampilan kepada 50 orang tua dari keluarga tidak mampu dan memiliki anak yang rentan menjadi pekerja anak
6. Penguatan kapasitas 25 kader peduli anak di Kabupaten Bandung Barat yang diharapkan bisa membantu mendukung dan terlibat pada aksi pencegahan anak menjadi PRTA dan korban traficking.
7. Pelatihan 25 orang guru dalam penggunaan modul 3R Training Kit (Right,Responsibility, dan Representation) merupakan modul yang bisa mendorong guru memiliki teknik-teknik atau metode KBM yang menyenangkan dan berpusat pada anak.
8. Melakukan Monitoring dan Penelusuran langsung penerima manfaat program yang dikembangkan ILO

B. Kabupaten Cianjur

Kegiatan yang dikembangkan disini adalah :
1. Penyusunan rencana program bersama warga secara partisipatif
2. Mengembangkan 2 sanggar belajar sebagai alternatif anak-anak penerima manfaat untuk mendapat pendidikan akademis dan non akademis
3. Menyelenggarakan pendidikan tambahan bagi 500 anak yang bekerjasama dengan sekolah-sekolah di Kab. Cianjur
4. Pelatihan 25 orang guru dalam penggunaan modul 3R Training Kit (Right,Responsibility, dan Representation) merupakan modul yang bisa mendorong guru memiliki teknik-teknik atau metode KBM yang menyenangkan dan berpusat pada anak.
5. Melakukan Monitoring dan Penelusuran langsung penerima manfaat program menggunakan software DBMR yang dikembangkan ILO

Tautan : http://webdev.ilo.org/jakarta/info/lang--en/WCMS_125821/index.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, komentar yang tidak relevan atau menimbulkan isu Diskriminasi SARA akan di hapus oleh admin sebelum di publish.